Eriska, seroang anak 12 tahun yang sekarang duduk di bangku SMP kls 1. Dia ini orangnya sangat ceria tapi.. pendendam. Walaupun begitu dia banyak disenangi teman-temannya karena dia tak pernah mendendam pada teman-temannya, kecuali mahkluk yang berjudul anjing!
Dia benci sekali sama anjing. Banget. Karena apa? Karena waktu dia umur 5 tahun, bonekanya di ambil oleh anjing, umur 6 thn, dia dikejar oleh anjing sampai terluka, umur 10 thn sahabatnya marah pada dia karena seekor anjing tetangganya merusak kaset kesayangan sahabatnya yang sedang dipinjam Eriska, & berbagai kejadian menyakitkan yang dilakukan si anjing terhadapnya. Sejak kejadian2 itu Eriska merasa anjing adalah pembawa sial baginya. Jadi sampai sekarang dia paling benci anjing.
Suatu hari saat Eriska & Lirine, sahabatnya, pergi jalan2. Karena sudah mendung mereka ingin cepat sampai rumah jadi mereka lewat jalan pintas yang rada-rada sepi. Jalan itu speerti gang, kiri kanannya tembok rumha orang, da banyak kardus2 bekas. Eriska melihat salah 1 kardus bergerak-gerak.
“Apaan tuh?” tanyanya bingung.
“coba buka” ususl Lirine.
Eriska membuka kardus tersebut, ternate isinya seekor anjing yang sanagt lucu. Anak anjing tepatnya.
“lucu banget..” lirih Lirine gemas, “kaisan dibuang disin, mana sepi lagi”
“yaudah bawa pulang aja” usul Eriska sinis.
“kan lo tau gue sekeluarga paling alergi ma anjing. Kalo ga juga dah gue pelijhara dari dlu kali!” sahut Lirine “lo mau gue pingsan gara2 anjing? Mau gotongin?” lanjutnya.
“mending lo aja yang bawa!” usul Lirine.
“aduh.. lo kayak baru kenal gue kemaren aja ya! Dah tau gue benci banget ma anjing!” protes Eriska.
“karena kejadia dulu? Gpp kok kaset gue dirusakin, tp bawa deh tuh anjing kasian banget deh, dah melas gitu mana disini sepi, mau ujan lagi. Lo ga kasian apa Cuma gara2 kejadian lalu2..” oceh Lirine.
“bukan Cuma kejadian itu tapi gara2 seekor anjing gue nangis 3 hr 3 malem!” potong Eriska.
“Cuma gitu doang.. lagian kan bukan salah anjing ini”
“tapi sama2 anjing!” kilah Eriska.
“plis dongg..” Lirine mulai pasang tampang melas. Lebih melas dari anjing itu.
“Hmm. Tapi lo mesti minjemin DVD Harry Potter lengkap yah!” kata Eriska ga rela.
“Sip deh!” Lirine senang.
Akhirnya denagn berat hati dang a niat Eriska membawa pulang anak najing itu.
“ingat ya kasih makan , jangan ditelantarin, tiap hari gue dating buat jengukin dia!” pesan Liribne.
“iya, tapi dvd nya jgn lupa!”
Anjing itu tadinya mau ditaruh diluar namun kata ibu eriska ia harus bertanggung jawab dengan anjing tersebut. Jadi ia harus menaruh di kamarnya Eriska.
Lalu Eriska member ia makan. Si anjing langsung masang tanpang menggemaskan. Tapi Eriska cuek. Dia lalu berbaring di kasurnya, selesainya anjing makan, si anjing langsung melompat ke kasur ikut berbaring di samping Eriska, tapi Eriska sudah tertidur. Si anjingpun ikut tertidur.
Begitulah sehari-harinya, najing itu dipanggil Browny lataran bulunya yang coklat brownies.
Suatu saat ada burung gagak yang tiba2 masuk lewat jendela kamar Eriska untuk mengambil barang2 yang berkilau. Langsung si Browny menggonggong, meloncat ke meja si gagak bertengger dan mengusirnya. Eriska merasa lega, kalau tidak ada Browni ungkin jam kesayangannya udah amblas.
“Duh, makasi banyak ya Browni, untung ad akamu” kata Eriska yang sedang mengelus2 Browni “kamu lucu juga ya, baik lagi, aku jd saying” lanjutnya.
Browni kegirangan dapat melumerkan siap dingin Eriska pdnya selama ini. Begitulah hari tambah hari mereka tambah kompak saja (sekarang Browni udah gede loh). Selama ini Cuma Broni satu2nya anjing yang bias mendapatkan hati Eriska, si pembenci anjing sejati. Aneh bin ajaib bagi Lirine. Baru kali ini, sahabtnya begini.
Suatu waktu, saat Eriska dan Browni sedang jalan2 sore, eriska melihat ada selembar uang di tengah jalan yang sepi, lalu dia berniat mengambilnya. Namun tiba2 ada mobil melaju kencang dari ujung jalan, takut tertabrak, buru2 si Browni mendorong majikannya ke tepi jalan alhasil malah Browni yang ketabrak mobl itu.
Eriska shock. Langsung dia nangis sambil menggendong Browni ke rumah sakit hewan terdekat. Saat di RS dokter mengatakan Browni harus di suntik mati karena 2 kaki nya patah tak berguna. Tapi saking sayangnya Eriska dengan Browni, dia ngga tega menyuntik mati anjing yang telah menyelamatkan hidupnya. Lebih baik Browni di amputasi saja.
“tapi kalau diamputasi, kemungkinan besar Browni ga bias jalan” ucap dokter.
“biarin dok yang penting Browni hidup. Saya bakal jadi kaki untuk dia” kata Eriska berat.
Sambil menunggu hasil operasi, Eriska menceritakan kejadianya pada Lirine yang baru dating.
“browni.. dia disini karena gue hix gue ga mau hix dia mati.. huhuhuhuhu” Eriska menagkhiri kalimatnya dengan tangisan
“Nggak, Browni anjing yang kuat dia ga bakal mati kok” Lirine menenangkan Eriska.
Akhirnya setelah sekian lama menunggu, dokter keluar, “Dok, giamna dok?? Saya boleh liat ga?” Tanya Eriska cemas.
“ya udah, silahkan” ucap dokter.
Eriska melihat sosok Browni yang dikenal kuat dan berani tergeletak lemah dengan 2 kaki di kasur. Isak tangis Eriska pun pecah. Dia tidak tahan melihat anjing yang menolongnya terbaring lemah hanya dengan 2 kaki saja.
“Browni.. maafin aku yaa?” isaknya “aku yang buat kamu disini, kalo kamu ga nolongin aku, mungkin ga akn kyk gini jadinya, mungkin kita lagi makan malam di rumah huhhu” Eriska menangis lagi. Terlihat Browni mengeliaurkan setets air mata. Seperti mendengar Eriska.
Beberapa hari kemudian, Browni akhirnya boleh pulang. Eriska lebih memilih Browni hidup dengan 2 kaki daripada melihat batu nisan Browni di pekarangan rumahnya. Hari demi hari Eriska lewati untuk melatih Brwoni jalan dengan 2 kaki. Alhasil Brwoni sekarang sudah bias melakukan apa saja denagn 2 kaki tersebut layaknya anjing normal. Bahkan kebali menolong Eriska. Dan membuat takjub orang. Eriska semakin senang dan bangga padanya. Dia menyayanginnya lebioh dari segalanya. Mengingat dulu Eriska anti anjing, tapi Browni mengubah segalanya.
betapa naif dan menjijikkannya saya dulu *sigh* masih banyak gitu deh cerpen2 lainnya. sisanya lebih freak, i bet you dont want to know.
ISI SPOILER
No comments:
Post a Comment