Friday 23 March 2012

suatu sore sehabis isya.

"udah.. pindah islam ajaa!"
"gamau ah."
"kenapa gamau?"
"ya di katolik aku aja belum bener. ngotor2in islam aja ntar"
"ya siapa tau di islam ntar jadi bener"
"ya ga gitu juga. toh semua agama kan sama intinya. yang penting bermoral dulu baru beragama. eh, jadi ceritanya ngelobby aku masuk islam nih?"
"ga boleh nih?"

islam ato katolik, ga ngubah cinta aku ke kamu. :3

Thursday 15 March 2012

i told you from the very start. we. need. education.


Gue ga ngerti. Kenapa makin kesini Indonesia makin, terpuruk.
Sebenernya ga ada yang bisa disalahin. Yes, dia itu presiden, tapi dia juga Cuma manusia. Salah juga kita, ngapain mau milih dia Cuma karena 8kemungkinan* disogok. Harusnya kalo ada uang pelicin dan atau hal2 berbau money talk disaat pencalonan, dan menjelang pemilu tuh, ya rakyat harusnya cukup melek untuk tau bahwa si calon itu cukup bangsat untuk menghalalkan segala cara biar ada diatas. Bukan truly pengen memperbaiki Negara ini.

Yes, you are only human. But, seriously? We don’t as much. Kalo gini caranya, rakyat ga butuh presiden berpengetahuan seensiklopedia dan berpangkat jendral, kalo g punya hati yang tulu buat memeperbaiki negri yang terlanjut boborok ini.
Dan buat lo masyarakat yang taunya Cuma nyalahin siapapun yang ada di bangku pemimpin. Hello? Dia berada disitu juga karena suara kita. Hak dan kewajiban demokrasi yang kita lalaikan untuk memilih sungguh2 seseorang yang benar ngurusin negri ini. Kenapa? Karena sekali lagi yaa, kita kurang melek politik. Kurang edukasi. Kurang pendidikan.

Buat lo lagi ya presiden, daripada lo naikin bbm dan bikin kita makin sengsara dan bikin kutu2 korporat makin gendut, gausa sok baik BLT2an deh! Basi! Kalo lo emang niat bagusin negri ini dan ngebantu rakyat lo, mending duitnya lo pake buat gratisin sekolah. Sekolahin tuh rakyat lo. Biar lain kali lebih pinter milih pemimpin. Jangan lo bodoh2in dengan kelakuan “angel” lo. Bagi2 uang tunai langsung. Langsung? I doubt it. Did you really gonna give it, directly from your hand to your society one by one?

Im so sick of this.  

I’ve never been here.
I don’t why I am here.
I don’t know what to do here
What I supposed to do here.
I don’t know what actually people do here
I’ve never been here.
I am not lost.
I have never been this directed. But.. It’s just a whole new level to me.
But it’s just so awkward
I want to be normal. But I don’t know what’s normal.
I used to walk alone.
But I met someone on the journey.
Don’t know will he stay.
But I guess not if I used to be alone and pushed him aside.
So this is me, this is what I do. I pushed people aside.
So I can walk alone with my stubbornness, my agony, my arrogance, and my stupidity.

So, will you still stay? Will you let me know? Will you tell me?
Will you show me, what people usually do here? Show me some what people go crazy about here.
If you don't willing to, just go. Before I am to depended on you. Before I need you.

Thursday 1 March 2012

your brain will get you anywhere as long as it works

sebelum akhir kuliah, dosen tiba2 nanya "kenapa orang Yahudi itu hebat2"
jeng, saya pikir dia akan memulai khotbah atau jayusnya dia dengan joke berbau tuhan.
kelas terdiam. bingung. bahkan ada yg dgn polosnya nanya "yahudi?"
"iyah, bangsa israel!" ia menegaskan

kemudian hening lagi, nunggu dia menjawab sendiri. selain itu kita semua udah ga sabar pengen keluar kelas.

"karena orang yahudi itu pintar2. disana ada tradisi, dimana kalau seorang mertua memilih menantu, dilihat dari intelektualitasnya, bene rini! saya pernah baca" ia melanjutkan," terus cara belajar di kelas, seorang murid akan diberi nilai tinggi sesuai dengan tingkat keaktifannya. murid diwajibkan bertanya. dan bersifat kritis. setiap pertanyaan ada pointnya. tidak asal nanya." lalu dia menjelaskan point2 dari terendah sampai tertinggi dari bobot sebuah pertanyaan, yang saya ingat paling tinggi itu evaluasi dari bebrbagai masalah dan teori yang murid baca. "dan disana kalau bertanya, tidak digoblok2i seperti dsni. sehingga mereka tidak malu."

intinya ya bro, orang yahudi menekankan pola berpikir murid untuk bersikap kritis dan tidak menerima bulat2 apa yang dijelaskan. dan intelektualitas dinomor satukan disana. makanya orangnya sukses2. lirik aja tuh pembuat social network yang paling mahal sekarang. dan entah siapa lagi haha.

yang mau saya sorot adalah, bandingin (terlepas dari fakta tradisi itu benar atau ngga) sm orang indonesia. alo milih menantu pasti yg dilihat tuh materi duluan. bawaanya berapa. emng sih ga muna. biar hidup ga sengsara.
tapi gatau kan itu materi halal atau ngga? makanya di indonesia kita cuma diajarin gimana cara jadi kaya. tapi ga diajarin gimana cara jadi pinter baru bisa kaya. yang penting gue kaya. yaudah masalah beres.
kenapa yang penting kaya karena hidup di indonesia tuh susah. perekonomian makin susah. makanya yang penting gue kaya. ga ada maksud apa2 sekali lagi. cuma buat renungan aja.

makin kesini orang-orang kok kayaknya makin materialistis.
abis nonton dilema, ada tokoh mafia besar yang nguasain Jakarta, tapi sekarat dan udah mau mati. bingung mau nerusin usahanya ke siapa. ananknya ga ada yang becus. karena dari kecil dia tinggal buat nyari duit
trus skg, klo udah mau mati, siapa yg peduli? usaha yang dia bangun dari nol sampe segede apapun juga to dia tinggal mati.

terus ini yang sering dipesenin sama nyokap. kalo lo kaya scr materi tp otak lo miskin, lo bangkrut, lo jatoh miskin. lo ga bisa naik lagi. krn lo ga pny apa2 selain materi yang bersifat smeentara itu. sementara kalo lo pinter, intelektualitas lo itu cm punya lo. ga ada yang bisa ngambil dari lo. mau sehebat apapun orang, dia ga akan bisa ngambil. dan diamna lo akan lebih dicari. dan otak lo bisa bawa lo kemana aja lo mau.

itu aja sih. sekali lagi ga ada maksud apa2. lo mau bilang gue sirik jg gpp. cuma buat direnungin. including myself.