Thursday 30 December 2010

life is about choosing.

saya suka heran sama orang yang mau cape2 mengutuk perokok dan memarahi perokok, bahkan ada yang tega menyuruh pacarnya sendiri untuk berhenti merokok.

contoh dekatnya, temen saya, sebut saja B. dia cewe. konvensional. ga suka asep rokok. dan marahin cowonya dan ngancem bakal putus klo cowonya ketauan ngerokok. ekstreme, man.

dan saya heran seheran2nya lg ada aja org ngetweet marah2 gara2 ada rang ngerokok di dekatnya.

life is about choosing. saya besar bersama perokok. saya sewaktu kecil, sering disuruh ke warung beli rokok. buat bapak saya tentunya ya. saya juga sering nyicipin rokok itu. serius.
tapi lantas itu ga membuat saya jadi ngerokok dan perokok.

kenapa? i simply choose.

saya memilih untuk ga ngerokok. bukan karena resiko penyakit dan teman2nya. gatau ga suka dan ga bisa aja. klo masalah penyakit saya rasa, in the end everybody dies.

nah, yang mau saya bilang disini, kenapa cape2 nyuruh, maksa, marah2, nyuruh mereka brenti ngerokok? it's their choice. mereka yang pilih. mereka dan hidup mereka. plus, mereka dan gede. i bet they know all the risks they took by smoking.

bisa kan ngomong baik-baik ke mereka untuk ngerokok di tempat lain, atau klo mrk ga mau, ya kita aja yang pindah.

makanya saya ga pernah akan ngelarang, jikalau saya dapet cowo perokok. menurut saya, saya ga punya hak ngelarang mereka. ASAL, dengan catatan keras, klo mereka inget saya, mereka ga bakal ngerokok depan saya dan bikin saya ikutan nanggung beban asep mereka.

yang dibutuhkan adalah kesadaran moral dan tanggung jawab untuk ga bikin orang lain ikutan merasakan dampak dari tembakau itu.

pilihan kita kok mereka yang ikutan mati. kan ga lucu.

so, make up your mind guys. for the smokers, and non-smokers.

No comments:

Post a Comment