Sunday 2 October 2011

since you were born, crying is a sign that you're alive.

Tiap orang punya kadar tangis beda2. Maksud saya, standart dimana kapan dan bagaimana mereka akan nangis.
Ada yang disuguhi scene drama dikit aja udah mewek, ada yang kalo ditampar baru nangis, ada yang menangisi hal kecil dan bahkan ada yang terlalu gengsi untuk menangis di depan khalayak.

Saya tahu seseorang yang saya kenal kuat, acuh tak acuh, dan ceria kesehariannya.

Sampai kemarin malam dia menitikkkan air mata di depan kami.
Perkaranya mungkin bagi orang lain itu sepele. If I tell you what's the matter, you might be laugh.
Like why the hell you cry on stuff like this. You don't have to worry it.

She cried on her hopeless (that's what she thought) lovestory.

Tapi, sekali lagi, saya pisces (baca: sensitif) banget soal beginian. Kalo anda bilang itu sepele dan ga patut ditangisin. Yaa, jangan salahkan saya kalau saya bilang anda egois.
Coba lihat dari kacamatanya. Bukan anda.

Setiap orang punya batas ketegaran dan kesabarannya masing2. Dan bagi dia, mungkin masalah sepele ini sudah melampaui batas kuatnya.

Dan dia yang biasa kuat sampai bisa menangisi hal seperti ini, it simply means, it does weary her.

Jadi, selamat menangis tanpa pikir panjang. Gada ukuran seberapa besar masalah patut ditangisi. If you feel like to, cry it a river.

No comments:

Post a Comment